Usaha Makanan Modal Kecil Terlaris Di Jakarta Saat Ini [Cerita Sukses]


Jika para pembaca saat ini adalah seorang ibu rumah tangga, karyawan atau mahasiswa yang sedang mencari contoh usaha rumahan yang menghasilkan. Ijinkan kami memberikan informasi cara mencari uang buat Anda dari satu bisnis makanan ringan modal kecil yang laris di Jakarta saat ini.

Bisnis makanan ringan modal kecil yang awalnya dijalankan dengan keraguan oleh seorang ibu rumah tangga (yg juga bekas dokter gigi) namun seiring berjalannya waktu ternyata usaha makanan modal kecilnya itu mampu menghasilkan pendapatan 300 juta sebulan. Padahal banyak pesaing dari jenis kuliner jajanan asing di Jakarta.

Ini adalah kisah sukses seorang pebisnis dengan modal kreativitas yang mampu memberikan ide peluang usaha modal kecil. Ini merupakan cara menghasilkan uang yang menguntungkan buat siapa saja. Sebuah kisah inspiratif yang semoga bermanfaat buat pembaca.

[Artikel lain: Mencari Uang Dari Rumah Dengan Cara Yang Mudah].

Ketan Susu Mbok’ne An Cuk – Usaha Modal Kecil Omset 300 Juta/bulan


Nama Resti Purwita Putri, 31 tahun, seorang ibu rumah tangga dengan 2 anak, mantan dokter gigi yang beralih profesi menjadi pengusaha kuliner mungkin masih asing di telinga pembaca sekalian. Namun siapa sangka pemilik usaha kuliner Ketan Susu Mbok’ne Ancuk itu mampu menghasilkan omset penjualan kurang lebih 300 juta setiap bulan dari kedai kecilnya yang menjual penganan tradisional berbahan ketan.

Dan uniknya, kesuksesan Wita (demikian dia biasa dipanggil) berjalan secara alami dalam arti bahwa dia sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang tata boga atau kuliner, karena selama profesinya yang dulu adalah seorang dokter gigi. Namun karena modal tekad, kerja keras dan mau belajar dari nol plus keberkahan dari Allah maka akhirnya apa yang dirintisnya dari nol malah membuahkan hasil yang laris manis.

usaha bubur ketan susu
DOK.https://witaputri.wordpress.com

Nama Mbok’ne An Cuk, maaf kata, kalau menurut kebiasaan orang Surabaya, bisa diartikan sebagai sebuah umpatan ketika seseorang sedang emosi dengan orang lain [misuh – dalam bahasa Jawa]. Namun menurut ibu Wita, Mbok’ne An Cuk adalah singkatan dari Mbok’ne Anak Cucu, dengan arti bahwa bisnis makanan ringan modal kecilnya itu digeluti bersama-sama mulai dari nenek, anak-anak sampai cucu pun ikut menjadi inspirasi bisnis kuliner tersebut.

Selain itu, pemilihan nama tersebut juga didasarkan pada penganan ketan menjadi makanan favorit keluarga besarnya mulai dari eyang sampai cucunya yang suka sekali menikmati penganan berbahan ketan sehingga sangatlah pas menurutnya jika diberi nama yang agak “nyeleneh” (tak lazim) tersebut. Sekaligus juga bahwa dengan nama tersebut orang akan langsung tahu bahwa pemilik usaha makanan kecil itu adalah berasal dari Jawa Timur khususnya Surabaya dan mudah untuk diingat, demikian menurut Wita yang lahir di Surabaya pada tanggal 23 April 1983 itu.

Cara Mencari Uang dengan Menjalankan Bisnis Makanan Ringan Modal Kecil


Sejak memutuskan berhenti dari praktek dokter gigi dan ingin menggeluti bisnis makanan kecil, Wita menilai bahwa prospek bisnis makanan ringan modal kecil bergaya modern memiliki peluang yang menguntungkan. Penilaian seperti ini didasarkan pada pengamatannya selama ini bahwa makanan dengan bahan ketan sudah dikenal oleh masyarakat Jakarta sejak dahulu.

Jadi bila saja dia bikin usaha modal kecil maka ketan bisa dijadikan bahan utama dalam usahanya tersebut, apalagi ketan adalah salah satu makanan favorit keluarganya pula dan sangat mudah untuk membuatnya.

Dengan dasar itulah, maka pada awal bulan Ramadhan tahun 2013, setelah melakukan persiapan launching kedai ketannya yg saat itu dengan modal booth dan meracik resep makanan berbahan ketan warisan keluarga, maka bisnis usaha barunya resmi dibuka di daerah Jl. Radin Inten II, seberang Plaza Buaran atau Electronic City Buaran Jakarta Timur.

Momen Ramadhan dipilihnya dengan alasan bahwa Ketan Susu sebagai menu andalannya sangat pas dikonsumsi mulai sore sampai malam hari sehingga keinginan orang untuk makan dengan jenis penganan yang berbeda dan unik bisa dipenuhi.

Seperti usaha makanan kecil lain yang baru buka, maka bisnis modal 40 jutanya tersebut juga tidak serta merta langsung diserbu oleh pembeli, bahkan dalam 3 minggu pertama usaha tersebut bisa dibilang nyaris sepi. Kondisi sepi pembeli itu tak mematahkan semangat istri dari Alpha Rama Putra ini, justru memicunya untuk melakukan promosi kuno dari mulut ke mulut, promosi lewat internet seperti di blog, Twitter atau Facebook serta memasang spanduk besar dengan nama khas Ketan Susu Mbok’ne An Cuk yang lambat laun mulai mampu mendatangkan pembeli untuk datang mencicipi sajian khas ketan susu hasil resep keluarganya.

Alhasil, berkat promosi yang gigih dan didukung sepenuhnya oleh sebagian besar anggota keluarganya, maka di minggu ketiga bulan Ramadhan tahun 2013, usaha makanan kecil berbahan ketan Mbok’ne An Cuk kebanjiran pembeli. Oleh karena banyaknya pembeli, sampai-sampai karyawannya yang kerja sebagai tukang cuci mobil keliling (salah satu bisnis jasa miliknya yang lain) dialihkan tenaganya untuk membantu melayani para pembeli di kedai ketannya tersebut.

Setelah enam bulan menjalankan usaha tersebut, seorang teman dekatnya di daerah Pondok Kopi mengajukan diri untuk ikut mencoba berbisnis dengan menjual makanan kecil seperti milik Wita dan menginginkan sistem waralaba. Namun karena tidak ada sistem franchise dalam usaha tersebut karena Wita belum memahami konsep kewaralabaan maka disepakati untuk bekerja sama dengan cara kemitraan dimana untuk bahan makanan dipasok oleh Wita sedangkan temannya diberi kebebasan untuk mengatur sendiri bisnis tersebut dengan keuntungan bagi hasil.

Di samping itu, pada saat yang sama, Wita juga membuka cabang kedua miliknya sendiri di daerah Kalimalang Jakarta Timur dengan sasaran konsumen masyarakat menengah ke atas. Wida memiliki visi untuk mengangkat makanan tradisional ini juga disukai oleh mereka dengan tingkat ekonomi menengah ke atas, tentunya dengan konsep gerai yang juga harus disesuaikan. Oleh karena itu, dia memilih konsep Café sebagai cara menjangkau konsumen dari kalangan tersebut.

Dengan berjalannya 3 gerai makanan kecil yang kini telah beroperasi dengan jumlah karyawan kurang lebih sebanyak 35 orang, diperkirakan omzet kotor dari usaha modal kecil tersebut, Wita mampu mendapatkan penghasilan sekitar 300 juta setiap bulan. Setelah dipotong oleh beberapa macam biaya operasional seperti gaji karyawan, biaya bahan baku dan lain-lain maka keuntungan bersihnya dapat mencapai kisaran 80an juta setiap bulan.

Rencananya, dia akan menambah cabang lagi untuk di daerah Jakarta Selatan pada tahun 2015 nanti agar dapat mengangkat bisnis kuliner makanan asli Indonesia tersebut mampu bersaing dan menjadi alternatif makanan ringan bagi penggemar kuliner di daerah Jakarta sekaligus dapat menciptakan kerja sampingan baru buat orang lain.

[Info lain: Cara Mendapatkan Uang Dari Internet Lewat Toko Online].

Ada beberapa kunci kesuksesan usaha makanan modal kecil yang laris seperti ini yaitu antara lain modal keberanian, kejelian membaca selera pasar atau mencari peluang usaha baru, modifikasi cara penjualan, layanan prima termasuk bahan produksi serta kerja keras serta tak pantang menyerah maka bisnis bisa menguntungkan melebihi dari harapan yang tak terbayangkan sebelumnya.

Mudah-mudahan para ibu rumah tangga, karyawan yang membutuhkan informasi usaha kecil atau mahasiswa yang mencari peluang usaha sampingan dengan modal kecil dapat memetik keuntungan dari tulisan ringan ini.